Banyaknyapelarangan dan pemaksaan penggunaan seragam sekolah. Seharusnya pendidikan Indonesia sudah tidak berkutat di urusan seragam. Sejumlah siswa-siswi mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Labu 01, Jakarta, Selasa (19/7/2022). (AKURAT.CO/Endra Prakoso)
Padamasa Era Reformasi pendidikan Islam dimantapkan untuk kesekain kalinya menjadi sistem pendidikan, dan di masa Era Reformasi para siswa diwajibkan bersekolah sembilan tahun, adapaun siswa yang kurang
SEJARAHPERKEMBANGAN KURIKULUM TAHUN 1984 By: Irma, Mario and Claudia A. Pendahuluan Latar belakang perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum terpampang dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. 2. Terdapat ketidakserasian antaran materi
bahwamaraknya korupsi di Indonesia saat ini merupakan salah satu hasil pendidikan sebelum era reformasi. Yaitu pendidikan yang kurikulumnya dikembangkan berdasarkan materi pelajaran (subject matter curriculum), yang bertujuan membangun calon-calon ahli keilmuan, yang cenderung belum mengintegrasikan nilai-nilai karakter.
perkembanganlembaga tersebut di era reformasi (1998-2015). Dilihat dari sejarahnya bahwa Perguruan Al-Islam berdiri sebelum kemerdekaan cukup sukses dalam merintis lembaga pendidikan, bahkan tersebar di beberapa kota di Indonesia, akan tetapi ada juga lembaga pendidikan yang mengalami kemunduran.
Diera otonomi daerah, usaha perbaikan kualitas pendidikan melalui pengembangan guru tidak lagi terbatas tanggung jawab pemerintah pusat. Pemerintah kabupaten dan kota yang berwenang mengelola sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) memiliki peran besar dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi
Ordebaru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998, dan dapat dikatakan sebagai era pembangunan nasional. Dalam bidang pembangunan pendidikan, khususnya pendidikan dasar, terjadi suatu loncatan yang sangat signifikan dengan adanya Instruksi Presiden (Inpres) Pendidikan Dasar. Namun, yang disayangkan adalah pengaplikasian inpres ini hanya
Masihbanyak yang harus dibenahi; apakah sistemnya ataukah orang yang terlibat di dalam sistem tersebut. C. Solusi menghadapi tantangan di era global. 1. Orientasi pendidikan tidak hanya berupa teori-teori, namun harus dibarengi dengan praktik. Praktek pembelajaran harus lebih diperbanyak.
NrbNnvq. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Indonesia adalah sebuah negara multikultur dengan berbagai diversitas di dalamnya. Budaya yang tumbuh dan berkembang tercirikan dalam setiap aktivitas masyarakat dari dulu hingga sekarang. Namun budaya Indonesia saat ini semakin samar-samar kehadirannya. Hal ini dikarenakan budaya barat yang masuk ke Indonesia tanpa disaring terlebih dahulu yang kemudian langsung diterima oleh masyarakat. Ya, penyebabnya adalah reformasi. Era reformasi memberikan dampak yang kurang baik terhadap Indonesia khususnya pada aspek pendidikan. Kualitas kebudayaan sebagai dasar pendidikan luntur dan menjadikan kapitalisme sebagai ideologi pendidikan. Penampilan anak muda jaman sekarang sama sekali tidak mencerminkan budaya Indonesia. Mencontek menjadi hal yang lazim dilakukan oleh pelajar dan juga mahasiswa demi kepuasan sebuah nilai. Sama halnya dengan pemerintahan di Indonesia. Pemerintah maupun wakil rakyat sebagai panutan bagi masyarakat seharusnya bisa dicontoh oleh masyarakat tetapi sebaliknya malah berbuat hal yang menyimpang dari jalurnya. Era reformasi yang memaksa kita untuk tampil brilliant ternyata membuat kita menjadi keteteran. Masyarakat tidak bisa berpikir jernih, menuntut hak tapi lupa akan kewajiban, serta mengkritik tapi tanpa solusi. Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pendidikan dan sumber daya manusia dikalahkan oleh ideologi politik sehingga membuat kreativitas masyarakat dalam pengembangan pendidikan menjadi tidak berkembang. Ketidakefektivan dalam proses pendidikan adalah kata yang paling tepat dalam menggambarkan sistem pendidikan di era reformasi ini. Beberapa faktor adalah karena masuknya teknologi ke dalam budaya Indonesia yang berlangsung secara cepat tanpa bertahap membuat masyarakat Indonesia kaget dan terkesan dipaksakan. Sehingga yang dihasilkan adalah dampak negatif terhadap pemakaian teknologi bukan dampak positif yang diperoleh. Institusi pendidikan melupakan tujuan utamanya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi malah berorientasi kepada bisnis pendidikan dengan biaya dan fasilitas yang serba mahal. Maka dari itu perlu dikaji ulang terhadap pendidikan di era reformasi saat ini. Kita sebagai generasi muda penerus bangsa jangan hanya diam saja tetapi harus bergerak karena siapa lagi yang bertanggung jawab selain pemuda Indonesia penerus bangsa. Lihat Politik Selengkapnya