Artinya "Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24):32) 8. AnNisaa' : 120) 10. (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, (Q.S. Ar-Ra'd : 20) 11. Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. Ayatyang mulia ini menunjukkan bahwa orang yang mengikuti dan berpegang teguh dengan petunjuk Allah Ta'ala yang diturunkan-Nya kepada Rasul-Nya Ta'ala, dengan mengikuti semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, maka dia tidak akan tersesat dan sengsara di Dunia dan Akhirat, bahkan dia selalu mendapat bimbingan petunjuk-Nya MuhammadAbdul Qadir Abu Faris* AL-QUR'AN MENGAJARKAN PERUBAHAN Allah 'Azza wa Jalla berbicara kepada kita tentang perubahan dalam dua surat, yaitu surat Al-Anfal dan Ar-Ra'd. Di dalam surat Al-Anfal Allah berfirman: Danberbuat baiklah kalian dalam berinfak dan taat kepada Allah, dan jadikanlah amal shalih kalian seluruhnya murni karena mengharap wajah Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang ikhlas dan berbuat baik. 2. Surat Al-Baqarah Ayat 185. ุดูŽู‡ู’ุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู“ ุงูู†ู’ุฒูู„ูŽ ูููŠู’ู‡ู AlQuranPediaOrg - Keinginan setiap hamba Allah adalah ingin mendapatkan surga. Surga adalah hadiah terbesar yang diberikan Allah Ta'ala kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih. Di dalam surga berisi banyak sekali kenikmatan yang tidak pernah terlintas di mata dan akal. Di dalam surga pula kita kelak akan melihat Robb kita Allah Jalla Jalaluh. Kita tidak akan pernah membayangkan kenikmatan Ayatini sering digunakan sebagai ayat motivasi bahwa Allah SWT tidak akan mengubah nasib seseorang menjadi lebih baik kecuali dengan usaha dan jerih payahnya sendiri. Namun, pada praktiknya tafsiran seperti ini bertentangan dengan realitas lapangan. Dilansir dari NU Online, sebagian ulama, sebagaimana dikutip oleh Ath-Thabari dalam tafsirnya, ayat di atas menjelaskan bahwa setiap manusia Katakan wahai Nabi, "Hai Ahl al-Kitรขb, mari kita berpegang kepada kalimah sawรข' (titik temu) yang selalu kita ingat bersama-sama.Yaitu, bahwa masing-masing kita hanya menyembah kepada Allah, tidak mengakui adanya sekutu bagi-Nya, taat kepada pihak lain demi menghalalkan atau mengharamkan sesuatu dengan meninggalkan hukum Allahitu, katakan kepada mereka, "Persaksikanlah MGBJ.