17Tarian Adat Daerah Sulawesi Tengah, Gambar dan Penjelasannya By Yogi Rahmad Posted on July 26, 2019 Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi yang memiliki ragam tarian daerah yang khas. Ibu kotanya adalah kota Palu dengan luas wilayahnya 61.841,29 km², dan jumlah penduduknya 3.222.241 jiwa. Denganbegitu admin perpustakaan online mencoba menjelaskan beberapa tarian tradisional yang ada di Sulawesi Barat. Daftar Isi Tarian Tradisional Sulawesi Barat : 1. Tari Bulu Londong. 2. Tari Map Pande Banua (Macceraq Banua). 3. Tari Pattudu. 4. Tari Salabose Daeng Poralle. 5. Tari Bamba Manurung. 6. Tari Toerang Batu. 7. Tari Sayyang Pattuqduq. TarianSulawesi Selatan beserta gambarnya yang akan kami ulas adalah tari pa'pangngan yang umumnya dilakukan para gadis cantik memakai pakaian gelap atau hitam serta ornamen khas Toraja seperti kandaure. Pangngan Ma adalah menari ketika menerima tamu kehormatan sekaligus menyambut kata kata Tana Mo Pangngan Mali'ki, yaitu: Kisorong sorong mati Tarikabasaran merupakan tarian Sulawesi utara jenis tarian perang masyarakat Minahasa. Tari ini umumnya dilakukan para penari pria memakai baju perang lengkap dengan senjata seperti tombak, perisai dan juga pedang. Dari catatan sejarah, tarian daerah Sulawesi utara ini sering dilakukan prajurit Minahasa sebelum atau sepulang dari berperang. 10Tarian Tradisional Daerah Sulawesi Tenggara, Gambar dan Penjelasannya Oleh silontong Diposting pada Oktober 10, 2018 Tarian tradisional daerah Sulawesi Tenggara merupakan budaya Indonesia yang harus terus ada sampai kapan pun juga. Dari Sabang sampai Merauke, beraneka ragam seni tari yang dimiliki sebagai khazanah kekayaan budaya. Tarianadat Sulawesi Selatan adalah tari manimbong yang hanya dipertunjukkan ketika upacara adat Rambu Tuka. Salah satu tari tradisional yang amat sangat terkenal di Sulawesi Selatan. 10 Tari adat Sulawesi Selatan Beserta Penjelasannya. Tari adat Sulawesi Selatan ini bernama tari gandrang bulo yang berasal dari dua kata yakni gandrang dan bulo. Tari Lulo atau yang biasa disebut dengan Tari Molulo adalah tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara. Tarian ini merupakan tarian tradisional dari masyarakat Suku Tolaki yang dilakukan secara beramai-ramai atau masal dan dapat dilakukan oleh seluruh kalangan baik itu kaum pria maupun kaum wanita, tua maupun muda. AdapunTari Legong yang cukup populer adalah Legong Lasem (Kraton) yang dimainkan oleh dua orang legong dan seorang condong. Selain ini, ada Tari Legong Jobog, Ledog Bawa, Kuntul, Sudarsana, Smaradahana dan lain-lain. 5. Tari Bungong Jeumpa (Aceh) Sumber Gambar: Mengenal Indonesia EN6Yy7. Tarian tradisional daerah Sulawesi Barat Slulbar merupakan bagian budaya dan kesenian Indonesia yang tidak bisa dipisahkan oleh siapapun dan bagaimanpun. Tari adat Sulbar harus terus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, khususnya pemerintah, baik pusat dan pemerintah daerah setempat di tingkat propinsi dan kabupaten/kota. Mamuju yang merupakan ibukota porpinsi Sulawesi Barat adalah tempat strategis untuk terus mensosialisasikan tarian tradisional sebagai khazanah dan kearifan lokal. Bisa disosialisasikan dalam dalam tingkatan lokal, nasional bahkan internasional. Dengan begitu, tidak akan ada negara lain yang akan mengklaim tarian Sulawesi Barat sebagai milik mereka. Karena sudah kuat dalam posisi hukum internasional. Baca Rumah Adat Sulawesi Tengah Ada beberapa tarian asal Sulawesi Barat yang harus kita kenali bersama melalui pemaparan berikut ini. Tujuan kami menyampaikannya sebagai upaya melengkapi informasi tentang tarian nusantara yang ada di Indonesia. Tarian daerah Kalimantan Barat sudah pernah ditulis, lalu tarian daerah Jawa Tengah, tarian daerah Bali dan tarian daerah Maluku. Untuk pulau Sumatera, kami sudah mengulas tarian daerah Sumatera Barat dan tarian daerah Sumatera Selatan. Nah, pada kali ini, izinkan kami mengulas tarian yang berasal dari Sulawesi Barat Mamuju yang tidak kalah pentingnya untuk diketahui bersama. Hal yang akan dibahas terkait dengan sejarah tari, pesan cerita, pola lantai, properti yang dipakai dan sekilas mengenai unsur – unsur tari lainnya. Baiklah, berikut adalalah informasi tarian tradisional daerah Sulawesi Barat 1. Tari Bulu Londong2. Tari Mappande Banua Macceraq Banua3. Tari Patuddu4. Tari Salabose Daeng Poralle5. Tari Bamba Manurung6. Tari Toerang Batu7. Tari Sayyang Pattuqduq8. Tari Ma’BunduSebarkan iniPosting terkait 1. Tari Bulu Londong Tari Londong via kamerabudaya Tari Bulu Londong adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Tarian ini merupakan tarian yang hanya dibawakan oleh para penari pria dengan berpakaian dan bersenjata layaknya para prajurit pada zaman dahulu yang bercerita tentang perang. Mirip dengan tarian perang lainnya, Tari Bulu Londong ini seperti mengalami kejenuhan. Karena hampir punah eksistensinya. Bahkan bisa dibilang tidak pernah ditampilkan lagi seiring dengan tidak adanya perang seperti dizaman dahulu. Agar tidak punah, Tarian adat Sulbar ini lantas diangkat kembali oleh masyarakat dan juga para budayawan sebagai apresiasi kepada budaya lokal agar tarian tersebut tidak punah. Upaya pelestaria pun dilakukan berbagai pihak. Meskipun tarian ini sudah tidak lagi difungsikan sebagai tarian perang, Tari Bulu Londong kini lebih difungsikan sebagai tarian yang sifatnya pertunjukan dalam berbagai acara seperti penyambutan, perayaan, serta pertunjukan dari seni dan budaya. Dengan begini, fungsi tari ini lebih fleksibel dalam pementasannya. Jika terus dikreasikan, maka akan memberikan dampak yang luar biasa pada kesenian Indonesia yang sekarang terancam punah. 2. Tari Mappande Banua Macceraq Banua via Youtube Tari Mappande Banua termasuk tarian yang asalnya dari daerah Sulawesi Barat. Arti dari dua kata ā€œMappande Banuaā€ adalah ā€œMappandeā€ artinya ā€œmemberi makanā€, dan ā€œBanuaā€ adalah ā€œkampungā€. Secara umum, dapat diartikan tarian ini adalah menceritakan memberi makan dikampung atau kampung memberi makan kepada masyarakat. Tari ini dilakukan sebelum ritual pelantikan raja pada zaman dahulu. Yaitu dengan didahului penyembelihan kerbau yang kemudian diambil darah dari daun telinganya guna dipercikkan ke delapan arah mata angin. Baca Pengertian Seni Musik 3. Tari Patuddu Tari Patuddu via Blogger Tari Patuddu juga merupakan tarian yang berasal dari daerah Sulawesi Barat. Tarian ini pada umumnya dibawakan oleh para penari wanita dengan gerakannya yang lemah gemulai. Penari juga akan menggunakan kipas sebagai alat menarinya properti. Konon, tari Patuddu dahulunya ditampilkan untuk menyambut para prajurit saat pulang dari medan perang. Zaman dahulu di daerah Sulawesi Barat pernah terjadi sebuah peperangan antara Kerajaan Balanipa dan Passokorang. Sepulangnya dari peperangan, Kerajaan Balanipa ini mempunyai caranya tersendiri dalam menyambut para pasukan yang pulang dari tempat medan perang tersebut, salah satunya adalah dengan menampilkan Tari Patuddu ini. Tari Patuddu berfungsi sebagai tarian penyambutan atau hiburan, yakni sering ditampilkan untuk acara penyambutan para tamu terhormat maupun tamu dari kenegaraan. Pemaknaan tarian ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur serta kegembiraan atas kedatangan para tamu. Hal ini dapat diemukan penonton dari senyum dan ekspresi dari para penari pada saat menari. Selain itu juga dari gerakannya yang lemah lembut menggambarkan sifat wanita yang suci dan juga penuh kasih. 4. Tari Salabose Daeng Poralle Tari Salabose Daeng Poralle termasuk golongan tarian yang asal daerahnya Sulawesi Barat. Konon, jenis tarian yang diilhami dari Salabose, Daeng Poralle yang merupakan Maraqdia raja pertama yang diangkat untuk memerintah kerajaan Banggae. Pesan yang ingin disampaikan pada tarian ini adalah sesuatu yang melambangkan perjuangan sang raja saat menghadapi perompak laut dari suku Tidung. Sebuah pesan pahlawan yang harus terus dilestarikan. 5. Tari Bamba Manurung Tari Bamba Manurung via Tari Bamba Manurung ialah tarian adat tradisional yang berasal dari daerah Mamuju, yaitu Ibukota dari Provinsi Sulawesi Barat Sulbar. Tarian ini biasanya dilakukan pada acara-acara pesta adat di Mamuju, dihadapan para tokoh adat dan penghulu. Pada pertunjukannya, para penari akan memakai pakaian adat Baju Badu yang merupakan khas provinsi Sulawesi Barat. Selain pakaian adat, penari juga dilengkapi dengan bebagai aksesoris bunga beru-beru atau bunga melati yang menghiasi dibagian kepala. Properti yang digunanakan pada Tari Bamba Manurung adalah dengan membawa kipas seperti halnya pada tarian Patuddu. Baca Pengertian Seni Tari 6. Tari Toerang Batu Tari Toerang via Blogger Tari Toerang Batu adalah tarian tradisional daerah yang berasal dari provinsi Sulawesi Barat. Pada biasanya, tarian ini dilakukan oleh para penari pria sebagai para prajurit, sedangkan para penari wanita hanya sebagai pendukung tari. Masyarakat sepakat bahwa tari Toerang Batu ini merupakan tarian perang yang hampir punah. Atas kesadaran bersama, budaya tari ini mulai dihidupkan kembali oleh masyarakat. Kita berharap jangan sampai tarian tradisional Indonesia punah ditelan masa. Ayo sama – sama kita merawatnya. 7. Tari Sayyang Pattuqduq Tari Sayyang Pattuqduq via Blogger Tari Sayyang Pattuqduq termasuk sebuah kesenian tradisional yang berasal dari Mandar, Sulawesi Barat. Kata Saiyyang’ sendiri artinya kuda’, dan kata Pattuqdud’ artinya penari’. Jika digabungkan dan diartikan sebagai umum, maka artinya kuda yang menari’. Kapan tari ini dipentaskan? Umumnya tarian ini dimainkan pada acara selametan anak yang telah khatam Al Qur’an, anak tersebut kemudian akan menunggang kuda serta diarak keliling kampung. Biasanya kegiatan ini dilaksanakan pada saat peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW, penjemputan tamu kehormatan, dan tarian ini juga berfungsi sarana hiburan. 8. Tari Ma’Bundu Tari Ma’Bundu via Yang terakhir adalah ari Ma’Bundu yang termasuk sebagai tarian yang berasal dari Mamuju Sulawesi Barat, tepatnya di kecamatan Bonehau dan Kecamatan Kalumpang. Sama seperti Tari Patuddu, tarian ini merupakan tarian kreasi baru diangkat dari kisah cerita perang zaman dahulu, yaitu ketika dalam perang tersebut mengadu ketangkasan kekebalan terhadap senjata-senjata tajam dan yang keluar menjadi pemenang akan membawa ulu tau atau penggalan kepala musuh. Biasanya, jumlah para penari ditari Ma’Bundu paling banyak 10 orang. Mereka memakai busana pakaian adat kebesaran yakni BEI yang dihiasi oleh beberapa ukir-ukiran yang terbuat dari kerang kecil. Pada bagian kepala memakai topi dengan tanduk dan juga palo-palo dan bagian tangan memakai gelang potto balussu. Properti yang digunakan biasanya para penari akan membawa peralatan perang yang berupa tombak sebagai aksesoris tarian untuk lebih mendramatisasi. Baca Rumah Adat Sulawesi Tenggara Demikian informasi tentang tarian tradisional daerah Sulawesi Barat ini kami sampaikan. Semoga memberikan manfaat kepada para pembaca yang budiman. Mohon sampaikan kritik atau saran jika ada terjadi kesalahan pada artikel ini. Terima kasih. - Setiap daerah memiliki tari tradisional yang berbeda-beda termasuk juga Provinsi Sulawesi Selatan. Menyumbang kekayaan budaya bangsa Indonesia, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki ragam tari yang masih lestari hingga juga Didik Nini Thowok Memadukan Tarian China dan Musik Hindu Beberapa tarian masih dipertunjukkan pada acara-acara khusus, maupun dipelajari di sekolah-sekolah. Baca juga Contoh Tarian beserta Pola Lantainya Berikut adalah ragam tari tradisional yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan yang masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak juga Tari Hudoq Asal Dayak, Tarian Pengusir Hama Bernuansa Mistis 1. Tari Pa’bitte Passapu Tangkapan Layar YouTube/ Indonesia Tari Tari Pa?bitte Passapu yang ditarikan Sanggar Seni Budaya Turiolo Kajang. Melansir laman resmi Kemendikbud, Tari "Pa’bitte Passapu" adalah tarian adat Ammatoa Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Tari ini biasa dipertunjukkan untuk menjemput tamu adat atau pada suatu acara pernikahan. Sejarah tari ini berasal dari kebiasaan kaum bangsawan Makassar di masa lalu yang gemar menyabung ayam. Pada masa lalu, sabung ayam juga digunakan sebagai ekspresi keberanian sekaligus arena untuk bertaruh. Namun sejak masuknya Islam, budaya sabung ayam dihilangkan dan digantikan dengan tarian ini. Tarian Sulawesi Selatan – Sulawesi Selatan memiliki penduduk serta latar belakang heterogen seperti Suku Bugis, Suku Mandar dan Suku Makassar yang sangat dominan. Setiap suku tersebut juga punya ciri khas adat istiadat serta kebudayaan yang berbeda beda. Dikatakan jika ada 316 jenis tarian adat Sulawesi Selatan. 98 tarian merupakan tarian Bugis, 66 tarian Makasar, 116 tarian Mandar dan 36 tarian Toraja. Agar lebih jelas, berikut kami berikan beberapa tari Sulawesi Selatan yang paling terkenal. Daftar Nama Tarian Sulawesi SelatanTari ManimbongTari Pa’gelluTari PakarenaTari PattennungTari Ma’randingTari Ma’badongTari Pa’pangnganTari Gandrang BuloTari BosaraTari Pajoge Tari Manimbong Tarian adat Sulawesi Selatan adalah tari manimbong yang hanya dipertunjukkan ketika upacara adat Rambu Tuka. Para penari adalah pria yang merupakan bentuk ungkapan rasa syukur pada Tuhan. Dalam pertunjukannya, tarian Sulawesi Selatan ini menggunakan kostum pakaian adat khusus bernama Baju Pokko serta Seppa Tallu Buku serta selempang kain antik. Para penari nantinya juga akan membawa parang kuno atau la’bo penai serta tameng bundar kecil bermotif ukiran khas Toraja. Tari Pa’gellu Tari Pa’gellu adalah tarian dari Sulawesi Selatan khususnya Tana Toraja yang biasanya tampil sebagai rangkaian upacara adat Pa’gellu atau ma’gellu yang berarti menari dengan gembira, sambil menggoyangkan tangan dan badan dengan gemulai, meliuk liuk lenggak lenggok. Tarian ini bertujuan untuk menghibur penonton sekaligus menjadi ungkapan rasa gembira dan sukacita. Gerakan dari tarian Sulawesi Selatan ini menceritakan semangat, keseimbangan sopan santun dan kebersamaan. Untuk upacara rambu tuka atau syukuran akan ditampilkan tari pa’gellu dengan meriah. Sedangkan untuk upacara kematian rambu solo maka menjadi tabu untuk ditampilkan. Tari Pakarena Tari pakarena merupakan tarian daerah Sulawesi Selatan yang diiringi dengan dua kepala gandrang atau drum serta sepasang instrumen alat musik seperti puik puik atau suling. Tari ini pertama kali ada di abad ke-17 tahun 1903 pada saat Panali Patta Raja dilantik menjadi Raja Gantarang Lalang Bata. Meski memang tidak ada data pasti kemunculan tarian ini, namun masyarakat setempat beranggapan jika tari ini memiliki hubungan dengan Tumanurung. Dalam kepercayaan masyarakat, Tumanurung merupakan bidadari yang turun dari langit. Tumanurung ini memiliki tugas untuk memberikan petunjuk bagi manusia di bumi. Tari Pattennung Ini merupakan tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berkisah tentang wanita Sulawesi Selatan ketika sedang menenun. Tari pattennung juga menggambarkan kesabaran serta ketekunan para wanita Toraja dalam menenun benang hingga akhirnya membentuk kain. Tarian Sulawesi Selatan ini memakai pakaian khas yakni baju bodo panjang, lipaq sabbe atau sarung, curak lakba, rante ma’bule, pontoyang dan juga hiasan bangkara serta properti berupa sarung lempar. Ketika tarian ini dilakukan, maka akan diiringi juga dengan alat musik tradisional seperti gendang dan juga suling. Tari Ma’randing Tarian khas Sulawesi Selatan bernama ma’randing biasanya akan dipentaskan ketika pemakaman besar seperti orang dengan kasta yang tinggi. Penari akan mengenakan pakaian perang tradisional sambil membawa senjata sehingga tari ini merupakan tari perang atau tari patriotik. Kata ma’randing sendiri diambil dari kara randing yang berarti mulia ketika melewatkan. Dalam tarian ini akan diperlihatkan kemampuan menggunakan senjata militer sekaligus memperlihatkan keteguhan hati serta kekuatan seseorang yang sudah meninggal tersebut. Tarian Sulawesi Selatan ini dilakukan beberapa orang yang membawa perisai besar, pedang dan beberapa ornamen lain. Setiap benda tersebut merupakan simbol dengan makna tertentu seperti perisai dari kulit kerbau atau bulalang sebagai simbol kekayaan karena hanya orang kaya yang memiliki kerbau sendiri. Sementara pedang atau la’bo bulange, la’bo pinai, dokter atau la’bo todolo menjadi simbol kesiapan dalam berperang serta keberanian. Tari Ma’badong Tari ma’badong adalah nama tarian Sulawesi Selatan yang biasanya dilakukan pada Rambu Solo atau upacara kematian. Tarian ini dilakukan berkelompok dimana pa’bodong atau peserta akan membentuk lingkaran lalu saling berpegangan dengan mengaitkan jari kelingking mereka. Para pa’badong dalam tarian Sulawesi Selatan ini umumnya merupakan pria dan wanita setengah baya atau orang tua dengan pemimpin badong yakni Indo Badong untuk wanita atau Ambe Badong untuk pria. Pemimpin badong kemudian akan melantunkan Kadong Badong atau syair seperti riwayat hidup dari orang yang baru saja meninggal dari mulai dilahirkan hingga meninggal. Sementara untuk nyanyian akan dilakukan saling berbalas dan gerakan memiliki ritme sesuai dengan syair badong yang sedang dilantunkan. Tari Pa’pangngan Tarian Sulawesi Selatan beserta gambarnya yang akan kami ulas adalah tari pa’pangngan yang umumnya dilakukan para gadis cantik memakai pakaian gelap atau hitam serta ornamen khas Toraja seperti kandaure. Pangngan Ma adalah menari ketika menerima tamu kehormatan sekaligus menyambut kata kata Tana Mo Pangngan Mali’ki, yaitu Kisorong sorong mati Solonna pengkaboro’ki Rande pela’i toda Mala’bi tanda kiala Ki po tannu matoto. Kata pangngan memiliki arti sirih yakni penawaran sirih memperlihatkan jika tamu yang sedang datang tersebut sudah diterima dan dianggap bagian dari mereka. Penawaran ini akan diungkapkan setiap penari secara simbolis dengan memegang pangngan atau sirih. Sepanjang tarian dilakukan, maka pangngan atau sirih itu akan ditempatkan dalam kantong di depan mereka. Tari Gandrang Bulo Nama tarian dari Sulawesi Selatan ini adalah tari gandrang bulo yang berasal dari dua kata yakni gandrang dan bulo. Gandrang memiliki arti pukulan atau tabuhan dan bulo memiliki arti bambu. Tarian ini biasa ditampilkan beberapa orang dengan suasana ramai dan ceria diiringi tabuan gendang dan tabuan bambu. Ketika ditampilkan, biasanya akan diberikan dialog kritis namun sangat menghibur seperti masalah sosial, politik dan juga budaya. Tarian Sulawesi Selatan ini biasanya digunakan seniman untuk mengeluarkan keluh kesah mengenai sesuatu yang juga sering digunakan masyarakat untuk merespon kondisi sosial di sekitar. Tari Bosara Tari bosara merupakan tarian asal Sulawesi Selatan yang diperuntukkan menyambut tamu kehormatan. Dari sejarah, tari ini biasa dilakukan pada acara penting menjamu raja dengan suguhan kue sebanyak 2 kasera. Tari ini juga sering ditampilkan ketika menyambut tamu aging, pesta kebiasaan serta pesta kawin sehingga seringkali dipertunjukkan untuk ucapan rasa syukur, hormat dan menyambut kehadiran tamu. Tari Pajoge Tarian Sulawesi Selatan ini biasanya diperlihatkan di istana atau kediaman kalangan ningrat. Para penari sendiri adalah gadis dari kalangan rakyat biasa yang berguna sebagai tari hiburan para pria. Penonton dari kalangan ningrat akan duduk membentuk lingkaran dan penari kemudian menari secara melingkar sambil menyanyi dan mencari pasangan di tengah penonton. Ketika sudah menemukan pasangan, penari tersebut akan memberikan daun sirih pada pria yang sudah dipilih dan pria tersebut akan ikut menari bersama gadis tersebut. Untuk itulah, tari pajoge ini dijadikan sebagai tarian hiburan sekaligus media penghubung antara raja dan rakyat agar hubungan bisa semakin dekat dan raja semakin dicintai rakyatnya. Dari catatan sejarah, tarian ini sudah ada sejak Kerajaan Bone dan ada juga yang mengatakan sudah ada sejak abad ke-VII. Umumnya penari yang dipilih memiliki paras cantik dan mempunyai kelebihan yang bisa menarik perhatian baik raja atau rakyat. Para penonton nantinya diberikan kesempatan untuk Mappasompe pada salah satu Pajoge yang ia inginkan. Selain itu, ketentuan dalam tarian ini adalah setiap pria yang ingin Mappasompe maka harus memberikan uang atau benda lain.