Jika yang kita tabur adalah benih jagung maka yang kita tuai adalah jagung. Jika kita menabur kebaikan maka kita akan menuai kebaikan. Dorkas atau Tabita, namanya berarti Rusa. Ia seorang perempuan yang gesit, segesit rusa. Ia gesit dan tekun dalam menabur kebaikan. KisahPara Rasul 9:36-43 9:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita--dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. 9:37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. 9:38 Lida dekat dengan Yope. Kisah Para Rasul 9:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita - dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. | Alkitab Terjemahan Baru (TB) | Unduh Aplikasi Alkitab Sekarang Juga | Aplikasi Alkitab | Bible.com. Kisah Para Rasul 9:36. Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 9: 36-43. Kuasa Tuhan Yang Menghidupkan. Ayat 36 "Yope" Sekarang kota ini dikenal sebagai Jaffa (Yafo). Itu adalah pelabuhan kuno untuk Yerusalem. Sekarang ini adalah bagian dari kota modern Tel Aviv-Yafo. "Murid" Istilah "murid" digunakan cukup sering di dalam Kisah Para Rasul. Kisah Para Rasul 9:36-43 9:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita--dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Kisah Para Rasul menggariskan peristiwa perjalanan Injil dari Yerusalem, ibu kota Yehuda di dunia Yahudi. ( Kis 9:32-43 ) Pelayanan Petrus di Kaisarea ( Kisah 10:1-48 ) Konflik Paulus dengan Barnabas ( Kisah 15:36-40 ) Wilayah Lama Dilawati Semula ( Kisah 15:41 -16:5 ) Penginjilan Wilayah Baru ( Kisah 16:6 -18:21 ) DiYope ada seorang murid perempuan bernama Tabita - dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setela 10 Di Damsyik ada seorang pengikut Tuhan Yesus bernama Ananias. Di dalam suatu penglihatan, Tuhan berbicara kepadanya. Tuhan berkata, "Ananias!" Ananias menjawab, "Saya, Tuhan." 11 Tuhan berkata, "Ayo berangkat sekarang. Pergilah ke rumah Yudas di Jalan Lurus. Tanyakan di sana orang yang bernama Saulus yang berasal dari kota Tarsus. xqg1sH. 9Pertobatan SaulusKis. 226-16, 2612-18 1Sementara itu Saulus terus saja ingin mengancam dan membunuh pengikut-pengikut Tuhan Yesus. Ia pergi kepada imam agung, 2dan minta surat kuasa untuk pergi kepada pemimpin-pemimpin rumah-rumah ibadat orang Yahudi di Damsyik, supaya kalau ia menemukan di sana orang-orang yang percaya kepada Yesus, ia dapat menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. 3Sementara menuju ke Damsyik, ketika sudah dekat dengan kota itu, tiba-tiba suatu sinar dari langit memancar di sekeliling Saulus. 4Ia jatuh ke tanah lalu mendengar suatu suara berkata kepadanya, “Saulus, Saulus! Apa sebabnya engkau menganiaya Aku?” 5“Siapakah Engkau, Tuan?” tanya itu menjawab, “Akulah Yesus, yang engkau aniaya. 6Tetapi sekarang bangunlah dan masuklah ke kota. Di situ akan diberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan.” 7Orang-orang yang ikut bersama-sama Saulus terkejut sehingga tidak dapat bersuara; karena mereka mendengar suara itu tetapi tidak melihat seseorang pun. 8Lalu Saulus berdiri dan membuka matanya, tetapi matanya sudah tidak bisa melihat apa-apa lagi. Jadi mereka memegang tangannya dan menuntun dia masuk ke Damsyik. 9Tiga hari lamanya ia tidak bisa melihat dan selama itu ia tidak makan atau minum sama sekali. 10Di Damsyik ada seorang pengikut Tuhan Yesus bernama Ananias. Di dalam suatu penglihatan, Tuhan berbicara kepadanya. Tuhan berkata, “Ananias!”Ananias menjawab, “Saya, Tuhan.” 11Tuhan berkata, “Ayo berangkat sekarang. Pergilah ke rumah Yudas di Jalan Lurus. Tanyakan di sana orang yang bernama Saulus yang berasal dari kota Tarsus. Orang itu sedang berdoa, 12dan di dalam suatu penglihatan ia melihat seorang laki-laki, bernama Ananias, datang kepadanya dan meletakkan tangan ke atasnya supaya ia dapat melihat kembali.” 13Ananias menjawab, “Tuhan, saya sudah mendengar banyak orang berbicara mengenai orang ini, terutama mengenai penganiayaan-penganiayaan yang ia lakukan terhadap umat-Mu di Yerusalem. 14Dan sekarang ia sudah datang ke sini dengan izin dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang percaya kepada-Mu.” 15Tetapi Tuhan berkata kepada Ananias, “Pergilah saja! Sebab Aku sudah memilih dia untuk melayani Aku, supaya ia memberitakan tentang Aku kepada bangsa-bangsa lain yang tidak beragama Yahudi dan kepada raja-raja serta kepada umat Israel juga. 16Dan Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya semua penderitaan yang harus ia alami karena Aku.” 17Maka Ananias pun pergilah ke rumah itu dan meletakkan tangannya ke atas Saulus. “Saudara Saulus,” kata Ananias, “Tuhan Yesus yang Saudara lihat di tengah jalan ketika Saudara sedang kemari, Dialah yang menyuruh saya datang supaya Saudara bisa melihat lagi dan dikuasai oleh Roh Allah.” 18Saat itu juga sesuatu yang seperti sisik ikan terlepas dari mata Saulus dan ia dapat melihat kembali. Maka ia pun bangun, lalu dibaptis. 19Dan setelah makan, ia menjadi kuat mengajar di DamsyikSaulus tinggal di Damsyik dengan pengikut-pengikut Yesus beberapa hari lamanya. 20Ia langsung pergi ke rumah-rumah ibadat dan mulai memberitakan bahwa Yesus itulah Anak Allah. 21Semua orang heran mendengar Saulus. Mereka berkata, “Bukankah dia yang di Yerusalem sudah membunuh semua orang yang percaya kepada Yesus? Ia datang ke sini justru untuk menangkap dan membawa mereka kepada imam-imam kepala!” 22Tetapi Saulus makin kuat pengaruhnya. Bukti-bukti yang ia kemukakan mengenai Yesus begitu meyakinkan bahwa Yesus itulah Raja Penyelamat, sampai orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik tidak dapat lagi membantah. 23Setelah lewat beberapa waktu lamanya orang-orang Yahudi bersepakat untuk membunuh Saulus. 2Kor. 1132-33 24Tetapi rencana mereka ketahuan kepadanya. Siang malam mereka menunggu di pintu gerbang kota untuk membunuh dia. 25Tetapi pada suatu malam, pengikut-pengikut Saulus mengambil dia, lalu menurunkannya di dalam sebuah keranjang melewati tembok di Yerusalem 26Saulus pergi ke Yerusalem, dan di sana ia berusaha bergabung dengan pengikut-pengikut Yesus. Tetapi mereka takut kepadanya, sebab mereka tidak percaya bahwa ia benar-benar telah menjadi pengikut Yesus. 27Kemudian Barnabas datang kepadanya, lalu membawanya kepada rasul-rasul. Barnabas menceritakan kepada mereka tentang bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bagaimana Tuhan berbicara kepadanya. Barnabas memberitahukan juga tentang bagaimana beraninya Saulus mengajar di Damsyik dengan nama Yesus. 28Maka itu Saulus tinggal dengan mereka, dan berkhotbah dengan berani di seluruh Yerusalem dengan nama Tuhan. 29Ia berbicara dan berdebat juga dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka berusaha membunuh dia. 30Ketika orang-orang percaya lainnya tahu tentang hal itu, mereka membawa Saulus ke Kaisarea, kemudian mengirim dia ke Tarsus. 31Maka jemaat di seluruh Yudea, Galilea, dan Samaria menjadi tenteram. Dibantu oleh Roh Allah, dengan takut kepada Tuhan, jemaat-jemaat itu bertambah kuat dan bertambah di Lida dan Yope 32Petrus pergi ke mana-mana mengunjungi jemaat-jemaat. Pada suatu hari ia mengunjungi umat Tuhan yang tinggal di Lida. 33Di sana ia berjumpa dengan seorang laki-laki bernama Eneas, yang lumpuh dan sudah tidak bangun-bangun dari tempat tidurnya delapan tahun lamanya. 34Petrus berkata kepada Eneas, “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau. Bangunlah dan bereskan tempat tidurmu.” Saat itu juga Eneas bangun. 35Semua penduduk di Lida dan Saron melihat Eneas, lalu mereka semuanya percaya kepada Tuhan. 36Di Yope ada seorang wanita bernama Tabita. Ia seorang yang percaya kepada Yesus. Namanya di dalam bahasa Yunani ialah Dorkas yang berarti rusa. Ia selalu saja melakukan hal-hal yang baik dan menolong orang-orang miskin. 37Pada waktu itu ia sakit lalu meninggal dunia. Setelah jenazahnya dimandikan, ia diletakkan di kamar yang di atas. 38Yope tidak seberapa jauh dari Lida. Jadi pada waktu pengikut-pengikut Yesus di Yope mendengar Petrus berada di Lida, mereka mengutus dua orang pergi kepada Petrus dengan pesan ini, “Cepat-cepatlah datang kemari.” 39Petrus langsung bangun dan mengikuti mereka. Setibanya di sana, ia dibawa ke kamar yang di atas. Semua janda di situ mengerumuni Petrus sambil menangis dan menunjukkan kepadanya baju-baju dan jubah-jubah yang dijahitkan Dorkas untuk mereka waktu ia masih hidup. 40Petrus menyuruh mereka semuanya keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Setelah itu ia menghadap jenazah Dorkas dan berkata, “Tabita, bangun!” Maka Dorkas membuka mata, dan ketika ia melihat Petrus, ia duduk. 41Lalu Petrus memegang tangannya dan menolong dia berdiri. Kemudian Petrus memanggil orang-orang percaya di situ bersama-sama dengan janda-janda itu, lalu menyerahkan Dorkas yang sudah hidup itu kepada mereka. 42Kabar tentang kejadian itu tersebar ke seluruh Yope, sehingga banyak orang percaya kepada Yesus sebagai Raja Penyelamat mereka. 43Petrus tinggal di situ beberapa hari lagi di rumah seorang penyamak kulit yang bernama Simon. Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini © Indonesian Bible Society, Selebihnya Tentang Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini Apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai. Jika yang kita tabur adalah benih jagung maka yang kita tuai adalah jagung. Jika kita menabur kebaikan maka kita akan menuai kebaikan. Dorkas atau Tabita, namanya berarti Rusa. Ia seorang perempuan yang gesit, segesit rusa. Ia gesit dan tekun dalam menabur kebaikan. Dorkas memang perempuan yang istimewa, dalam Perjanjian Baru hanya Dorkas satu-satunya perempuan yang namanya disebut sebagai murid perempuan. Dorkas membuka hatinya bagi Yesus. Dorkas menerima Yesus menjadi Juru Selamat dan Tuhannya. Ciri khas yang menonjol dan yang patut dicontoh dari Dorkas adalah ia mewujudkan imannya dalam bentuk pelayanan yang total. Imannya dibuktikan dengan mengembangkan kemampuan/ talenta yang dimilikinya untuk menjadi berkat bagi sesama. Dorkas menabur kebaikan, ia membuat baju untuk para janda yang miskin. Di kota Yope, ada banyak janda yang berjuang untuk mempertahankan hidup. Sebagai murid Yesus, Dorkas tahu apa yang harus dilakukan. Ia menolong para janda itu. Ia tidak melakukan dengan setengah hati. Ia melakukannya dengan tujuan yang pasti dan berdasarkan kasihnya kepada Allah. Dorkas berkarya dengan menabur kebaikan yang nyata dan dirasakan oleh para janda di Yope. Ketika Dorkas jatuh sakit dan meninggal. Banyak orang merasa sangat kehilangan. Mereka menangisi Dorkas dan sangat sedih karena kematian Dorkas. Tapi mereka tidak hanya berdiam diri. Mereka mendengar Petrus dan Yohanes sedang melayani di Lida, yang tidak jauh dari Yope, mereka meminta Petrus untuk datang ke Yope. Ketika Petrus datang, mereka memperlihatkan kepada Petrus pakaian-pakaian yang dibuat Dorkas bagi mereka. Mereka begitu bersyukur dan merasakan kasih Dorkas yang besar bagi mereka. Setelah itu Petrus menyuruh semua orang itu keluar, ia berdoa kepada Allah dan dengan kuasa Roh Kudus, Allah membuat Dorkas hidup kembali. Alkitab mencatat ada tujuh orang yang dibangkitkan dari kematian. Dorkas adalah satu-satunya perempuan dewasa di antara ketujuh orang itu. Berita kebangkitan Dorkas menyebar ke seluruh kota Yope. Sejak itu, orang-orang semakin menghormati Allah dan mempercayai-Nya. Kehidupan, kematian, dan kebangkitan Dorkas adalah kesaksian tentang Injil. Dorkas menabur kasih dan menuai kasih. Kasih baru menjadi kasih kalau ia diwujudkan dalam perilaku mengasihi. Itu sebabnya kebahagiaan hidup jangan di cari ke mana-mana sebab ia tidak di mana-mana melainkan ada dan diam dalam hati kita. Tugas kita adalah mengalirkan hati dengan kasih, agar kasih itu membasahi banyak jiwa yang kehausan dan menyuburkan banyak hati yang gersang. Hidup akan menjadi padang hijau yang membahagiakan seluruh mahluk ketika kita mengalirkan kasih. Kekuatiran, ketakutan, kecemasan, dan kesedihan ibarat butiran pasir dalam sepatu yang yang menghambat langkah kita menapaki jalan-jalan kebahagiaan. Karena itu singkirkanlah butiran – butiran yang menghambat jalan – jalan kebahagiaan. Taburlah kasih agar kita dapat menuai kasih. Roh Kuduslah yang memampukan kita untuk menabur kasih dalam situasi apapun. Tuhan memberkati. Bacaan Firman Tuhan Kisah Para Rasul 9 36-43 Kuasa Tuhan Yang Menghidupkan Ayat 36 "Yope" Sekarang kota ini dikenal sebagai Jaffa Yafo. Itu adalah pelabuhan kuno untuk Yerusalem. Sekarang ini adalah bagian dari kota modern Tel Aviv-Yafo. "Murid" Istilah "murid" digunakan cukup sering di dalam Kisah Para Rasul. Secara harafiah berarti "pelajar" tetapi digunakan dalam pengertian orang percaya. Tabita Yun. Dorkas yang tinggal di Yope dikenal sebagai seorang perempuan yang banyak sekali berbuat baik dan bersedekah. Kebaikannya itu disaksikan oleh janda-janda yang merasakan kebaikan Tabita, sambil menangis mereka membawa pakaian yang dibuatnya untuk mereka. Sebagai seorang murid yang telah mengimani Yesus, Tabita menunjukkan imannya dengan kasih yang nyata kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongannya. Dia menggunakan talenta yang dimilikinya menjadi saluran kasih dan berkat kepada orang yang berkekurangan. Ayat 37 Memandikan mayat adalah cara khas Yahudi untuk persiapan penguburan. Di Yerusalem mayat harus dikubur pada hari yang sama saat ia meninggal, tetapi di luar Yerusalem, pemakaman bisa tertunda selama tiga hari. Lihat Topik Khusus di Kis 56. Ayat 38-41 Lida, di mana Petrus berada waktu itu, terletak dekat dengan Yope, dan murid-murid di Yope sudah mendengar bahwa Petrus ada di sana, dan bahwa ia sudah membangunkan Eneas dari tempat tidur pesakitannya. Oleh sebab itu, mereka menyuruh dua orang kepadanya, untuk membuat pesan itu tampak lebih sungguh-sungguh dan lebih hormat, dengan permintaan “Segeralah datang ke tempat kami,” Ketika Petrus membangkitkan Tabita mengingatkan kita dengan yang dilakukan oleh Yesus membangkitkan Lazarus maupun anak perempuan Yairus. "Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar" Secara harfiah adalah "mengusir mereka". Hal yang sama yang Yesus lakukan dalam Mrk. 540. Bahkan, ada kemiripan besar antara mujizat-mujizat yang dilakukan Petrus dan mukjizat yang dilakukan dalam hidup Yesus. Pelayanan Yesus adalah satu-satunya contoh bagi para Rasul itu. Pertanyaannya adalah, "Kenapa Petrus ingin semua dari mereka meninggalkan ruangan?" Yesus melakukan ini karena Dia tidak ingin dikenal sebagai penyembuh saja, sedang Injil belum sempurna. Tapi kenapa Petrus melakukan hal ini? Tampaknya mukjizat ini membuka pintu iman, sehingga tampaknya ia ingin sebanyak mungkin orang melihatnya. "Berlutut" Posisi doa yang biasa bagi orang Yahudi adalah berdiri dengan tangan dan mata diangkat ke surga. Namun, dalam Kitab Kisah Para Rasul, tercatat beberapa kali bahwa para murid berlutut untuk berdoa. Tujuannya adalah untuk penekanan lih. Kis 760; 2036; 215, seperti yang dilakukan Yesus di Taman Getsemani lih. Luk 2241. "Tabita, bangkitlah" Tampaknya ia berbicara dalam bahasa Aram. Yesus dan orang-orang Yahudi di Palestina pada abad pertama, semunyaa berbicara dalam bahasa Aram, bukan Ibrani. Hal ini berlaku pada zaman Ezra-Nehemia lih. Neh 84-8. Ayat 42-43 Melalui peristiwa itu banyak orang diinsafkan akan kebenaran Injil, bahwa Injil berasal dari sorga, dan bukan dari manusia, dan mereka percaya kepada Tuhan ay. Kis 942. Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope. Peristiwa itu cepat menjadi bahan perbincangan semua orang, dan, karena Yope adalah kota pelabuhan, berita ini lebih cepat tersiar ke negeri-negeri lain. Petrus kemudian terdorong untuk terus tinggal selama beberapa waktu di kota ini. Karena mendapati bahwa pintu kesempatan terbuka bagi dia di sana, maka ia tinggal di situ selama beberapa hari. Ia tidak tinggal di rumah Tabita, meskipun Tabita orang kaya, tetapi ia menginap di rumah Simon, seorang penyamak kulit, seorang pedagang biasa, yang merupakan contoh dari sikap hatinya yang mau merendah. Renungan 1. Hidup dan mati kita ada dalam tangan Tuhan. Dari nas ini kita diingatkan bahwa Tuhan berkuasa atas hidup kita. Jika hingga saat ini kita masih hidup, maka hidup kita itu adalah kesempatan yang masih Tuhan berikan kepada. Sebagaimana yang tertulis di Roma 148 “Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan”. Demikianlah Tabita dalam nas ini, menjadi kesaksian bagi kita bahwa hidup dan matinya ada dalam tangan Tuhan. 2. Sebagaimana janji Tuhan Yesus yang akan menyertai murid-muridNya untuk dimampukan memberitakan Injil dengan tanda-tanda yang menyertainya Mrk. 1617-20. Hal ini nyata dalam pekabaran Injil yang dilakukan oleh Petrus, dengan kerendahan hati Petrus berdoa kepada Tuhan memohon pengasihanNya dan Tuhan membangkitkan Tabita dari kematian. Dari sini kita belajar bahwa Tuhan turut bekerja dalam pemberitaan Injil, Tuhan senantiasa menyertai para hambaNya untuk dapat mewartakan Injil. Jika kita benar-benar melakukan pekerjaan seturut dengan kehendak Tuhan dan kita mempersembahkan hidup untuk Tuhan maka kita percaya dan mengimani penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita, ada mujizat Tuhan yang selalu menyertai langkah hidup kita. 3. Kuasa Tuhan yang besar tidak hanya sebatas dapat membangkitkan Tabita dari kematian, namun kita memahami bahwa di balik dari kematiannya ternyata ada yang hendak ditunjukkan oleh Tuhan kepada kita tentang bagaimana kasih dan kebaikan Tabita selama hidupnya. Kualitas hidup seseorang tidak ditentukan dari oleh panjangnya umur, tetapi bagaimana seseorang itu memperlihatkan buah dari imannya yang menjadi kabar baik bagi banyak orang. Jika seandainya hari ini kita meninggal, cobalah kita merenungkan, kebaikan apakah yang dapat ditangisi orang lain atas kematian kita.